Minggu, 01 April 2018

Prabowo sangat dibutuhkan oleh Negeri ini



Ketua Partai Gerindra ini dilahirkan dengan nama lengkap Prabowo Subianto Djojohadikusumo, Ia sudah banyak pengalaman di berbagai bidang seperti Militer, Pengusaha serta Dunia Politik  .
Prabowo Subianto dilahirkan pada tanggal 17 Oktober 1951, Prabowo Subianto merupakan anak dari pakar Ekonomi Indonesia pada zaman Soekarno dan Soeharto yaitu Prof Soemitro Djojohadikusumo, Prabowo Subianto juga merupakan cucu dari Pendiri Bank Indonesia dan juga anggota BPUPKI untuk kemerdekaan Indonesia yaitu Raden Mas Margono Djojohadikusumo. 


Dilihat dari Keluarganya Prabowo Subianto memiliki dua orang kakak perempuan yang bernama Bintianingsih dan Mayrani Ekowati, serta satu orang adik laki-laki yang kini menjadi seorang pengusaha handal yang bernama Hashim Djojohadikusumo. Pada tahun 1970, Prabowo Subianto memulai kariernya saat beliau mendaftarkan diri di Akademi Militer Magelang, Beliau kemudian Lulus pada tahun 1974 dari Akademi Militer, kemudian pada tahun 1976 Prabowo ditugaskan sebagai Komandan Pleton Para Komando Grup I Komando Pasukan Sandhi Yudha (Kopassandha) dan ditugaskan sebagai bagian dari operasi Tim Nanggala di Timor Timur.



Prabowo bisa sedemikian fasih dan tampak berwibawa ketika berpidato dalam bahasa Inggris? Wajar, ia menghabiskan banyak waktunya di masa SD-SMA di negara asing.



Beliau menyelesaikan pendidikan dasar dalam waktu 3 tahun di Victoria Institution, Kuala Lumpur, Sekolah Menengah di Zurich International School, Zurich, pada tahun 1963-1964, SMA di American School, London pada kurun waktu 1964-1967.
Sebagai seorang tentara, Prabowo juga meraih banyak prestasi gemilang di dunia internasional.



Tak hanya di tingkat akademis. Prabowo juga banyak berbicara di dunia internasional ketika ia bekerja sebagai seorang tentara. Beliau menorehkan banyak prestasi yang mengharumkan nama Indonesia di negara asing. Pada 1980, Prabowo mengikuti pendidikan di US Army Special Forces, di Fort Bragg, Amerika Serikat. Beliau menjadi lulusan terbaik (distinguished graduate). Hasil yang sama diperolehnya, lulus dengan honor graduate, ketika mengikuti pendidikan di US Army Infantry School di Fort Benning, Amerika, pada 1985. Di Fort Benning pula Prabowo bertemu dengan sahabat baiknya, Raja Abdullah II, yang kemudian dikenal sebagai Raja Yordania. Catatan lain, Stanley A Weiss, pendiri lembaga Business Executives for National Security di Washington, Amerika Serikat, menyebut Prabowo adalah siswa yang cerdas dan paling menonjol yang pernah dilatih di Fort Benning.  Dalam testimoninya di Huffington Post tahun 2012 silam, Weiss mengatakan, ia mendengar sendiri pengakuan Jenderal Wayne Downing, pelatih utama di Fort Benning, yang menyebut diantara para tentara asing, hanya Prabowo dan Abdullah yang bisa menarik perhatiannya.



“Dia mengatakan pada saya, dari semua tentara asing yang pernah dia latih, kedua orang itu saja yang paling menonjol,” kata Weiss.



Prabowo juga pernah mengikuti pendidikan antiteror (GSG-9) di Jerman Barat. Tak hanya itu. pada tanggal 26 April 1997, Tim Nasional Indonesia ke Puncak Gunung Everest berhasil mengibarkan bendera merah putih di puncak tertinggi dunia setelah mendaki melalui jalur selatan Nepal. Tim yang terdiri dari anggota Kopassus, Wanadri, FPTI, dan Mapala UI ini diprakarsai oleh Komandan Jenderal Kopassus, Mayor Jendral TNI Prabowo Subianto.



Ada sejumlah alasan kenapa Prabowo begitu menggebu-gebu untuk mengirim anggotanya mendaki Mount Everest. Salah satunya, ketika itu Malaysia sudah menyiapkan timnya untuk mendaki Everest. "Dia ingin kita lebih dulu dari Malaysia," kata Ogun (pendaki gunung dari Wanadri). Target pendakian ditetapkan sekitar April atau Maret 1997 karena Malaysia merencanakan pendakian pada Juni 1997.



Prabowo memang menaruh perhatian besar terhadap misi ini. Semua kebutuhan tim disiapkan. Peralatan pendakian kualitas kelas satu dibeli dan didatangkan langsung dari Amerika ke basecamp para pendaki Indonesia di Kathmandu. Hubungan yang baik antara Prabowo dengan Angkatan Bersenjata Nepal ikut memperlancar persiapan pendakian. Tim Indonesia, misalnya, sempat mendapat pinjaman peralatan muktahir komunikasi milik Angkatan Bersenjata Nepal.



Prabowo juga sangat mengapresiasi pentingnya menuntut ilmu di luar negeri. Prabowo dikenal senang menyekolahkan talenta Indonesia ke luar negeri dan juga menawari posisi tinggi kepada mereka yang telah lulus. Salah satu contohnya adalah Sudaryono, sekretarisnya, alumnus SMA Taruna Nusantara yang bersekolah ke Jepang atas biaya Kementrian Pertahanan.



Jelas sudah, bahwa Pak Prabowo terlahir dari keluarga cendikiawan dan keluarga yang mapan secara ekonomi. Karena Melihat potensi dan masa depan yg cerah, akhirnya Prabowo di pinang oleh Keluarga Cendana. Prabowo tidak mencari hidup yang aman dengan menjadi seperti keinginan ayahnya sebagai Begawan ekonomi. Prabowo memenuhi panggilan nuraninya...Untuk mengabdi pada Tanah Air Indonesia. Prabowo bukan orang yang ambisius dalam jabatan.Prabowo juga bukan pendendam, dibuktikan dengan dukungannya kepada Anies Baswedan yang dahulu adalah Team sukses Jokowi.

#ekahope
#sayaindonesia
Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Informasi