Semangat
anti kapitalis yang lantang disuarakan oleh Bapak H. Prabowo Subianto
dibeberapa pidatonya benar – benar
menyadarkan kita bahwa bangsa ini dalam
kondisi tidak baik terutama bagi sebagian besar rakyat Indonesia yang adalah
rakyat prasejahtera bahkan di bawah garis kemiskinan.
kapitalis
mungkin lebih identik dalam dunia ekonomi karena berkaitan dengan uang dimana
uang adalah modal utama dalam sebuah pergerakan ekonomi baik makro maupun mikro
yang ditunjang tentunya dengan potensi yang ada terutama sumber daya manusia
baik kuantitas maupun kualitas ditambah lagi kreatifitas. Dengan ketatnya
persaingan usaha saat ini bisa dilihat dominasi kekuatan uang lebih terlihat
dan mungkin uang adalah segalanya maka kapitalisme itu muncul bahkan merambah
dan masuk ke dalam dunia politik.
Kapitalisme
dalam dunia politik bisa terasa dan bahkan begitu nampak ke permukaan sehingga
ini menjadi sebuah kewajaran dalam
perpolitikan Indonesia. Angka yang tertera di etalase menunjukkan harga
produk politik yang dipajang di etalase Partai politik, tinggal bagaimana pemilik uang memilih mau
untuk kepala daerah ataupun legislator. Sehingga partai politik ibarat swalayan
dimana pembeli akan meninggalkan swalayan setelah membeli dan memperoleh barang yang diinginkan. Sedangkan kader hanya
dicetak sebagaimana fungsinya hanya menjaga dan melayani pengunjung swalayan
saja. Di internal Partai politik yang menjalankan sistem kapital itu sendiri
mempengaruhi sistem partai yang seharusnya, dimana kader yang loyal dan berpotensi tidak bisa berbuat banyak tanpa
ada uang karena kalah bersaing dengan
kader yang mungkin tidak berpotensi tapi memiliki uang, kondisi ini sangat –
sangat bertolak belakang dengan semangat Prabowo Subianto yang anti kapitalis.
Harapan
saya Partai GERINDRA dengan semangat Prabowo Subianto sebagai figur yang
menjadi inspirasi dan semangat bagi Partai dan kadernya bisa benar – benar menjalankan
sistem tanpa ada unsur kapitalisme didalamnya karena itu bertentangan dan
bertolak belakang dengan perjuangan serta cita – cita beliau.
#ekahope
#sayaindonesia
0 komentar:
Posting Komentar